Teori Pembelajaran "Pendekatan Keterampilan Proses" - Perpustakaan Sekolah Artefak SDN Sulung Surabaya

Terbaru

Minggu, 18 Desember 2016

Teori Pembelajaran "Pendekatan Keterampilan Proses"

1. Pengertian Pendekatan Proses
    Pada hakikatnya adalah suatu pengelolaan kegiatan belajar-mengajar yang berfokus pada pelibatan siswa secara aktif dan kreatif dalam proses pemerolehan hasil belajar (Conny, 1992) . Pendekatan keterampilan proses ini dipandang sebagai pendekatan yang oleh banyak pakar paling sesuai dengan pelaksaksanaan pembelajaran di sekolah dalam rangka menghadapi pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat dewasa ini.
Pendekatan keterampilan proses harus tersusun menurut urutan yang logis sesuai dengan tingkat kemampuan dan pengalaman siswa.

Berdasarkan uraian di atas, terlihat bahwa keunggulan pendekatan keterampilan proses di dalam proses pembelajaran, antara lain adalah :
1. siswa terlibat langsung dengan objek nyata sehingga dapat mempermudah pemahaman siswa terhadap materi pelajaran,
2. siswa menemukan sendiri konsep-konsep yang dipelajari,
3. melatih siswa untuk berpikir lebih kritis,
4. melatih siswa untuk bertanya dan terlibat lebih aktif dalam pembelajaran,
5. mendorong siswa untuk menemukan konsep-konsep baru,
6. memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar  menggunakan metode ilmiah. 

2. Prinsip-prinsip Pendekatan Keterampilan Proses
 Untuk mencapai tujuan di atas, terdapat sejumlah prinsip yang harus Anda pahami (Conny, 1992), yang meliputi:
(1). kemampuan mengamati,
(2). kemampuan menghitung,
(3). kemampuan mengukur,
(4). kemampuan mengklasifikasikan,
(5). kemampuan menemukan hubungan,
(6). kemampuan membuat prediksi (ramalan),
(7). kemampuan melaksanakan penelitian,
(8). kemampuan mengumpulkan dan menganalisis data,
(9). kemampuan menginterpretasikan data, dan
(10). kemampuan mengkomunikasikan hasil. 
  
(1). Kemampuan Mengamati Mengamati merupakan salah satu keterampilan yang sangat penting untuk memperoleh pengetahuan, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Kegiatan ini tidak sama dengan kegiatan melihat. Pengamatan dilaksanakan dengan memanfaatkan seluruh panca indera yang mungkin biasa digunakan untuk memperhatikan hal yang diamati, kemudian mencatat apa yang diamati, memilah-milah bagiannya berdasarkan kriteria tertentu, juga berdasarkan tujuan pengamatan, serta mengolah hasil pengamatan dan menuliskan hasilnya. Contoh: siswa mengamati benda-benda yang berbentuk lingkaran. 
(2)  Kemampuan Menghitung Kemampuan menghitung dalam pengertian yang luas, merupakan salah satu kemampuan yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Dapat dikatakan bahwa dalam semua aktivitas kehidupan semua manusia memerlukan kemampuan ini. Contoh: siswa menghitung garis tengah yang diperlukan untuk keliling suatu lingkaran. 
 (3)  Kemampuan Mengukur Dalam pengertian yang luas, kemampuan mengukur sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Dasar dari kegiatan ini adalah perbandingan. Contoh: siswa mengukur panjang garis tengah lingkaran. 
(4)  Kemampuan Mengklasifikasi Kemampuan mengklasifikasi merupakan kemampuan mengelompokkan atau menggolongkan sesuatu yang berupa benda, fakta, informasi, dan gagasan. Pengelompokan ini didasarkan pada karakteristik atau ciri-ciri yang sama dalam tujuan tertentu, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Contoh: siswa mengelompokkan benda-benda yang berbentuk lingkaran dengan yang bukan. 
(5)  Kemampuan Menemukan Hubungan Kemampuan ini merupakan kemampuan penting yang perlu dikuasai oleh siswa. Yang termasuk dalam kemampuan ini adalah: fakta, informasi, gagasan, pendapat, ruang, dan waktu. Kesemuanya merupakan variabel untuk menentukan hubungan antara sikap dan tindakan yang sesuai. Contoh:  siswa menentukan waktu yang dibutuhkan oleh siswa lain yang dapat menempuh lintasan lapangan berbentuk lingkaran dengan garis tengah dan waktu tertentu. 
(6)  Kemampuan Membuat Prediksi (Ramalan) Ramalan yang dimaksud di sini bukanlah sembarang perkiraan, melainkan perkiraan yang mempunyai dasar atau penalaran. Kemampuan membuat ramalan atau perkiraan yang didasari penalaran, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Dalam teori penelitian, kemampuan membuat ramalan ini disebut juga kemampuan menyusun hipotesis. Hipotesis adalah suatu perkiraan yang beralasan untuk menerangkan suatu kejadian atau pengamatan tertentu. Dalam kerja ilmiah, seorang ilmuwan biasanya membuat hipotesis yang kemudian diuji melalui eksperimen. Contoh: Siswa meramalkan mana yang lebih panjang jarak tempuhnya jika dua buah benda yang berlainan jari-jari digelindingkan. Siswa kemudian membuat hipotesis tentang rumus keliling lingkaran. 
(7)  Kemampuan Melaksanakan Penelitian (Percobaan) Penelitian merupakan kegiatan para ilmuwan di dalam kegiatan ilmiah. Namun, dalam kehidupan sehari-hari penelitian (percobaan) merupakan kegiatan penyelidikan untuk menguji gagasan-gagasan melalui kegiatan eksperimen praktis. Kegiatan percobaan umumnya dilaksanakan dalam mata pelajaran eksakta seperti fisika, kimia, dan biologi. Sedangkan untuk mata pelajaran non eksakta, kegiatan yang biasa dilakukan adalah penelitian sederhana yang meliputi perencanaan dan pelaksanaan. Contoh: siswa melakukan percobaan untuk menemukan rumus keliling lingkaran. 
(8)  Kemampuan Mengumpulkan dan Menganalisis Data Kemampuan ini merupakan bagian dari kemampuan melaksanakan penelitian. Dalam kemampuan ini, siswa perlu menguasai bagaimana cara- cara mengumpulkan data dalam penelitian baik kuantitatif maupun kualitatif. Contoh: siswa mengumpulkan data yang diperoleh dari percobaan, menganalisis data tersebut, dan membuat kesimpulan berupa rumus keliling lingkaran 
(9)  Kemampuan Menginterpretasikan Data Dalam kemampuan ini, siswa perlu menginterpretasikan hasil yang dperoleh dan disajikan dalam bentuk tabel, diagram, grafik, atau histogram. Contoh: siswa menginterpretasikan hubungan antara garis tengah dan keliling lingkaran dengan menggunakan grafik yang diperoleh dari percobaan. 
          (10) Kemampuan Mengkomunikasikan Hasil Kemampuan ini merupakan salah satu
               kemampuan yang juga harus dikuasai siswa. Dalam kemampuan ini, siswa perlu dilatih
               untuk mengkomunikasikan  hasil penemuannya kepada orang lain dalam bentuk laporan
               penelitian, paper, atau karangan. Contoh: siswa membuat laporan tentang hasil percobaan
              menentukan rumus keliling lingkaran  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
terjun di bidang pendidikan khusus, menjadi praktisi, pendidik di jenjang TK, dan kini menjadi pendidik di SD umum merupakan pengalaman dengan berbagai macam rasa. Melalui blog ini semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Halaman